Friday 13 December 2013

Muhasabah Diri Bersama

Ketika fikiran mula bercelaru,
Tujuan hidup tak menentu,
Satu yang ku tuju,
Memohon kepada Yang Satu.

Masalah datang menggunung,
Tanggungjawab tak tertanggung,
Kamu tertanya-tanya mengapa?
Muhasabahlah diri kita bersama.

Apakah makna Muhasabah sehingga blog ini sendiri diberi nama "Muhasabah diri bersama"?
Apakah manfaat dari Muhasabah ini sendiri?
Apakah perlu kita muhasabah diri?

Muhasabah dalam agama kita mengandungi maksud yang begitu dalam jika kita mengetahui hakikat muhasabah itu sendiri. Muhasabah selalu dikaitkan dengan menilai atau membetulkan diri atas apa yang telah kita lakukan dan apa yang perlu kita baiki demi masa depan yang lebih baik. Terutama dalam kehidupan dunia dan juga kehidupan akhirat yang kekal  abadi.

Allah berfirman di dalam surah Al-Hasyr (59) ayat ke 18 yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah (dengan mengerjakan suruhanNya dan meninggalkan laranganNya); dan hendaklah tiap-tiap diri melihat dan memerhatikan apa yang ia telah sediakan (dari amal-amalnya) untuk hari esok (hari akhirat). Dan (sekali lagi diingatkan): Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Amat Meliputi PengetahuanNya akan segala yang kamu kerjakan.

Daripada Umar bin al-Khattab r.a. berkata : "Hitungilah diri kamu sebelum kamu dihitung, timbanlah amalanmu sendiri sebelum ia ditimbangkan untukmu, dan bersedialah untuk hari pembentangan amal yang besar, sesungguhnya hisab pada hari kiamat menjadi ringan bagi sesiapa yang melakukan muhasabah diri di dunia ini"

Ibnu Qaiyim pula berkata : "Sesiapa yang tidak memuhasabah dirinya di dunia, maka dia berada di dalam kelalaian".

Ada beberapa manfaat dan keutamaan muhasabah :

  1. Dengan bermuhasabah diri, maka diri setiap muslim akan dapat mengetahui akan aib serta kekurangan dirinya sendiri. Baik itu adalah hal amalan ibadah ataupun kegiatan yang memberikan manfaat untuk banyak manusia. Sehingga yang demikian akan dapat memperbaiki diri apa-apa yang dirasa kurang pada dirinya.
  2. Dalam hal ibadah, kita akan semakin tahu akan hak kewajiban kita sebagai seorang hambaNya dan terus memperbaiki diri dan mengetahui hakikat ibadah bahwasanya manfaat hikmah ibadah adalah demi kepentingan diri kita sendiri. Bukan demi kepentingan Allah s.w.t. Kerana kita adalah manusia yang lemah dan penuh dosa yang memerlukan pengampunan dari Sang Pencipta.
  3. Mengetahui akan segala sesuatu baik itu kecil maupun besar atas apa yang kita lakukan di dunia ini, akan diminta pertanggunjawapan di akhirat kelak.
  4. Membenci hawa nafsu dan berjaga-jaga. Juga sentiasa melaksanakan amal ibadah serta ketaatan dan menjauhi segala maksiat, agar menjadi ringan ketika dihisab kelak.
  5. Mengetahui hakikat hidup yang sebenar-benarnya dan berusaha untuk menuju ke arahnya.
  6. Muhasabah diri membawa kita untuk memperbaharui niat "Tajdidunniyyah".
Marilah kita bersama-sama muhasabah diri  atas apa yang telah kita lakukan selama ini. Apakah kita di dunia ini sudah cukup untuk memberi manfaat kepada orang lain atau hanya membuat kerosakan sahaja. Apakah dunia ini menjadi ladang untuk memperbanyak amalan-amalan yang baik atau hanya menjadi ladang membuat maksiat. Allahu Akbar. Uusiikum wa iyya ya nafsi bi taqwallah. Aku bukanlah orang yang sempurna, aku hanyalah hamba Mu yang hina dan penuh dengan dosa. Ampunilah dosaku Ya Allah atas segala kesalahan yang ku lakukan terhadap Kau maupun manusia. Kesalahan yang ku lakukan secara sengaja ataupun yang tidak sengaja. Janganlah kau halang dari terkabulnya doa-doaku hanya kerana dosa-dosa yang aku telah lakukan. Aku memohon pada mu Ya Allah. Jika aku tersalah langkah maka perbetulkan lah langkah ku. Jadikanlah apa-apa yang benar itu benar di pandanganku dan jadikanlah apa-apa yang batil itu salah di pandanganku. Kalaulah bukan Engkau yang mengampuniku, maka siapa lagi yang dapat memberikan aku belas kasihan. 



Allahu Rabbi

UIA, 12.16 A.M., Saturday, 14 of December 2013


Saturday 30 November 2013

Bersabarlah wahai teman-temanku


إِنْ صَبَرْتُمْ عَلَى الأَشَقِّ قَلِيلًا

اِسْتَمْتَعْتُمْ بِالأَرْفَهِ الأَلَذِّ طَوِيْلًا

In shobartu alal asyakki kolilan, 
Istamta' tum bil arfahil alazzi towilan.

If you be patient with some difficulties for a while,
You will enjoy some enjoyments for long term.

Jika  kalian bersabar dengan sedikit kesusahan sekejap sahaja,
Kalian akan meresakan kesenangan dalam jangka waktu yang panjang.

So, bersabarlah wahai teman-temanku dalam bermujahadah di jalan Allah s.w.t.
Kerana keberjayaan menanti kalian di depan sana.


أوصيكم وإياي نفسي
2.20 A.M., Sunday, 1st of December 2013

Regret always comes at the end....

Namanya penyesalan itu pasti datang di akhir. Apakah kita masih boleh bersenang-senang dan hanya menunggu datangnya penyesalan di akhir nanti?

"مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ، اِسْتَعَدَّ"



"Who knows how long is his journey, he will prepare for it"

2.58 A.M., Sunday, 1 st of December 2013


Friday 29 November 2013

"Allah tidak sekali-kali akan melambatkan kematian seseorang..."

Sayu hati mendengar bacaan imam sholat magrib semalam di Masjid UIAM yang membacakan surah Al-Munafiqun. Bertambah sayu lagi apabila sampai di penghujung surah ini yang mana menceritakan tentang arahan Allah s.w.t. untuk bersedekah sebahagian dari rezeki yang telah diberikanNya. Maka ketika itu, ada dari sebahagian orang yang tidak mengikuti perintah Allah berkata:

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
"Wahai Tuhanku! Alangkah baiknya kalau Engkau lambatkan kedatangan ajal matiku - ke suatu masa yang sedikit sahaja lagi, supaya aku dapat bersedekah dan dapat pula aku menjadi dari orang-orang yang soleh"

Maka Allah s.w.t. menjawab:

وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali akan melambatkan kematian seseorang( atau sesuatu yang bernyawa) apabila sampai ajalnya; dan Allah Amat Mendalam PengetahuanNya mengenai segala yang kamu kerjakan."


Allahu Akbar!!

Sebenarnya yang ingin disampaikan penulis di sini bukanlah hanya berkenaan suruhan Allah s.w.t. untuk bersedekah, tetapi adalah berkenaan keadaan ketika mana mereka menyesal sekali dengan perbuatan yang mereka lakukan dan merayu kepada Allah supaya dikembalikan ke dunia sekejap saja hanya untuk beribadah seketika.

Pernahkah kita merasa sangat menyesal sekali dengan kesalahan kita kepada orang tua kita, guru-guru atau yang lainya?

Pernahkah kita merasa diri ini sangat lah berdosa dengan perbuatan kita yang tidak bertepatan dengan tuntutan syara'?

Kita berbohong. Kita berdusta atas nama Allah. Kita khianat. Kita dzalim. Kita mencuri. Kita buat maksiat padahal kita sudah tahu ianya salah.

Kalau kita berbuat salah kepada manusia. Kita akan berjumpa dengannya. Kita memohon padanya agar memaafkan kesalahan kita. Kita menangis dan janji tidak akan mengulanginya lagi.

Tapi kalau kita berbuat salah kepada Allah. Kita merasa sangat kesal dan menyesal dengan perbuatan kita itu sambil menangis dan memohon padaNya agar diampunkan dosa-dosa kita . Pada satu pertiga malam yang hening dengan harapan agar Allah mengampunkan dosa-dosa kita.

Dan ingatlah bahwasanya Allah Maha Pengampuan dan Maha Menerima Taubat hamba-hambanya.

Alangkah bertuahnya kita yang masih dapat menghirup nafas pada saat ini. Allah berikan kita peluang untuk bertaubat dan beribadah kepadaNya.
Tetapi alangkah BURUKNYA nasib kita, kalau nyawa kita sudah ditarik oleh Malaikat Maut, barulah kita mahu memohon ampun dari Sang Pencipta. Ingatlah ssesungguhnya Allah sudah memberikan jawapan awal-awal lagi.

وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Dan (ingatlah), Allah TIDAK sekali-kali akan melambatkan kematian seseorang (atau sesuatu yang bernyawa) apabila sampai ajalnya; dan Allah Amat Mendalam PengetahuanNya mengenai segala yang kamu kerjakan."

Allahu Akbar, wa Na'uzubillahi min zalik



Semoga kita tidak termasuk dari kalangan manusia yang menyesal di kemudian hari. Bertaubatlah sebelum terlambat.

أصيكم وإياي نفيسي

10.52 PM, Friday, 29 November 2013


Friday 22 November 2013

16 Alasan Mengapa Kita Perlu Menghafal Al-Quran


Boleh membaca al-Qur'an itu keutamaan. Dan boleh menghafal al-Qur'an adalah lebih utama. Boleh memahami al-Qur'an itu adalah kewajiban. Dan faham ditambah hafal itu jauh lebih afdhal. Mengamalkan nilai-nilai al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari itu adalah tuntutan. Namun, mengamalkan kerana termotivasi kerana hafalan adalah lebih aman setiap saat.
Setidaknya itu yang perlu kita renungkan sama-sama sebagai seorang muslim sejati. Ya, menghafal al-Qur'an merupakan suatu keniscayaan dalam kehidupan setiap muslim. Ia tidak akan boleh menerapkan Islam secara baik tanpa interaksi yang kuat dengan al-Qur'an sebagaimana para generasi sahabat dan salaf shaleh dahulu lakukan.

 

Untuk memotivasi kita agar boleh dekat al-Qur'an dan berjuang menghafalkan aya-ayatnya, maka setidaknya ada 16 alasan kenapa kita perlu menghafal al-Qur'an:

1. Menghafal adalah landasan awal ketika Rasulullah menerima al-Qur'an dari malaikat Jibril alaihissalam.

Allah berfirman dalam al-Qur'an:

بل هو آيات بينات فى صدور الذين أوتوا العلم

Artinya: "Bahkan al-Qur'an itu adalah ayat-ayat yang menjelaskan (terdapat) di dalam dada-dada orang-orang yang diberikan ilmu.."(QS al-Al-Ankabut: 49).

Sungguh, betapa indahnya ayat ini yang menjelaskan tentang agungnya aktifitas dada orang-orang yang menghafal ayat-ayat Allah swt. Allah mensifatkan bahwa mereka adalah orang-orang yang diberikan ilmu. Lalu, apakah ada yang disebut ilmu selain yang termuat dalam al-Qur'an al-Karim?!

Ayat di atas menjelaskan bahwa Dia akan memilih dari sekian hamba-hamba-Nya di muka bumi untuk kemudian dada akan dijadikan sebagai wadah bagi firman-firman-Nya. Sungguh ini merupakan keutamaan yang besar.

Malah ketika kita mau memperhatikan kekhususan yang diberikan kepada umat ini, - di mana dada para ulamanya penuh dengan al-Qur'an- kita semua pasti akan mengetahui berharganya menjadi para penghafal kitab-Nya.


My Lecturers Are So Awesomes

Bismillahirrahmanirrahim.

Pada kesempatan yang kali ini. Alhamdulillah Allah bukakan hatiku untuk menulis sesuatu di sini untuk diambil manfaatnya jika ianya baik dan ditinggalkan jika ianya buruk. Segala yang baik itu datangnya dari Allah s.w.t. dan segala yang buruk ianya dari diri aku sendiri yang penuh dengan kesilapan dan dari syaitan yang dilaknat.
Tak terasa hidup dalam linkungan universiti yang penuh dengan kesibukan, kegiatan, kelas, belajar, berpanitia, masalah, kekurangan waktu, tension, stress, assignment yang menggunung, exam yang tak ada rehatnya, kawan-kawan yang menyenangkan, kawan-kawan yang menjengkelkan, sedih, bahagia dan banyak lagi yang tak dapat disebut satu per satu. Sudah hampir 3 bulan berlalu sejak aku pertama kali masuk ke Universiti Islam Antarabangsa. Rasa cinta terhadap universiti seakan-akan sudah mula tumbuh sedikit demi sedikit dlm hatiku. Mana taknya, aku beruntung kerana dapat belajar dengan seluruh lecturer yang sangat-sangat Awesome. Mereka adalah Dr. Ala'a Hosni Mozain yang mengajarkan subject Arabic for Islamic studies(AFIS), Dr. Luqman Zakaria yang mengajarkan subject Fiqh, Ustazah Nor Zatul Amni yang mengajarkan subject Ulumul Qur'an, Dr. Nadwah bt Daud yang mengajarkan subject Qur'anic and Prophetic Text(QPT), Dr. Alizi Alias yang mengajarkan subject Psychology dan Dr. AbdulAziz Berghout yang mengajarkan subject Creative Thinking and Problem Solving. Dalam kesempatan ini aku ingin kongsikan bersama bagaimana scara lecturer aku mengajar.

Wednesday 11 September 2013

Bismillah, Bermula Hidup Sebagai Mahasiswa "TAJDIDUN NIYYAH"

International Islamic University Malaysia
IIUM Main Campus
Segala puji bagi Allah, yang telah membuka hatiku untuk kembali menulis sesuatu di blog ku ini. Sebenarnya diri rasa sangat berdosa kerana lama tidak menghasilkan sebarang tulisan di sini. Ya Allah, ampunkanlah daku atas segala dosa-dosa yang telah ku buat secara terang-terangan maupun tersembunyi, secara sengaja maupun tidak sengaja. Tapi in sha Allah, aku akan mula untuk rajin menulis bermula sekarang.

"TAJDIDUN NIYYAH"

 Itulah yang selalu dilafazkan oleh para ustadz dan senior ku di Gontor dahulu. Dalam apa-apa perkara sekalipun, kita perlu menitikberatkan dalam perkara niat. Ini dikeranakan niat akan menentukan bagaimana hasil sebuah pekerjaan itu. Adakah ia berlandaskan "Lillahi Ta'ala" atau hanya kepentingan duniawi sahaja. Malanglah bagi sesiapa yang melakukan suatu pekerjaan hanya berlandaskan kepentingan duniawi sahaja. Jida kita niat melakukan sesuatu kerana Allah s.w.t semata-mata, maka kita akan mendapatkan hasil dan manfaat untuk dunia dan akhirat. Tetapi barangsiapa yang melakukan sesuatu hanya kerana kepentingan dunia, maka kita mungkin hanya akan mendapat manfaat di dunia sahaja. Apakah bermakna balasan yang kita dapat di dunia ini? Sesungguhnya balasan akhirat lebih bermakna daripada balasan di dunia.

Di akhirat kelak, satu ganjaran pahala sahaja sangatlah bermakna dan boleh menjadikan kita kaya. Begitu juga sebaliknya, dengan satu dosa boleh menjadi sebab kita masuk ke dalam neraka. Wa Na'uzubillahi min zalik.

Kadang-kadang, niat kita boleh berubah dan terpesong dari tujuan sebenar. Itu adalah sesuatu yang mungkin boleh terjadi kerana kita sebagai seorang manusia yang penuh dengan kesilapan. Tetapi yang perlu dititikberatkan di sini adalah, adakah kita memperbaiki niat kita dengan segera atau tidak? Segeralah memperbaharui niat kita jika ia masih terpesong jauh dari tujuan utama.

كل بني آدم خطاء فخير خطائين التوابون
"Setiap anak Adam ada kesilapan, tapi sebaik-baik kesilapan adalah Taubat"

Dr Ala'a Hosni, salah satu pensyarahku di UIA berpesan, "Setiap kali kalian semua masuk ke dalam kelas ini, maka lafazkanlah Astagfirullah al-Azim, Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku. Semoga Allah mempermudah kalian dalam memahami pelajaran yang akan saya sampaikan di dalam kelas nanti".

Semoga Allah sentiasa menjadikan kita dari orang-orang yang diterima taubatnya walaupun kita seringkali mengulang kesilapan yang sama. Semoga Allah sentiasa menjadikan kita dari orang-orang yang sentiasa memperbaiki dan memperbaharui niat walaupun kita seringkali leka.

12.14 AM, Thursday, 12 of September 2013

Sunday 26 May 2013

Weekend yang bererti

Alhamdulillah. pada pukul 10:53 p.m, hari ahad 26 Mei 2013 ini, dengan izin Allah s.w.t. aku berjaya untuk menulis sesuatu di blog yang dah berhabuk ini. Setelah sekian lama tak update apa-apa berita mahupun sharing disebabkan banyak halangan dan rintangan yang melanda. Di samping kesibukan yang berpanjangan walaupun hanya duduk di rumah. Rasa berdosa juga dalam diri kerana tidak menghasilkan apa-apa tulisan, kerana seseorang itu hidup kalau dia menulis.

Jujur aku katakan, masalah-masalah yang datang menimpaku sejak dari belajar di negeri seberang sampailah sekarang berada di rumah. Masalah-masalah yang datang ketikaku duduk dirumah tidak kalah banyak berbanding di Gontor dulu. Kalau masalah-masalah di Gontor lebih kepada masalah student-student yang susah untuk diatur dan dididik, masalah kekurangan waktu belajar dengan subject yang berpuluh-puluh, masalah-masalah dengan pengurus-pengurus asrama yang sangat prihatin dengan anak-anak didiknya. Tapi masalah yang aku timpa di rumah lebih kepada masalah hati yang mana kalau tersakiti, sangat membekas di hati, masalah dalam membiasakan diri dengan kebiasaan-kebiasaan di rumah dan banyak lagi yang tak perlu diungkapkan.

Saturday 25 May 2013

Tafsir Al-Fatihah by Dr. Zulkifli Mohamad Al-Bakri

Tafsir Al fatihah 
Oleh DR. ZULKIFLI MOHAMAD AL-BAKRI Pensyarah Kanan, Fakulti Syariah dan Undang-undang, Universiti Sains Islam Malaysia (USIM)
 
SURAH ini dinamakan dengan berbagai-bagai nama seperti al-Fatihah, Um al-Kitab, as-Sab’ai al-Masthani dan lain-lain. Imam al-Qurtubi menghitung 12 nama Fatihah, sedangkan al-Alusi menyebut sebahagian ulama mengira sampai dua puluh dua nama, sama ada secara tauqif daripada nabi atau ijtihad para sahabat.
 Mempunyai tujuh ayat dengan ijmak yang bersalahan ulama pada cara bilangannya, sama ada basmalah termasuk dalam ayat atau tidak.
 Surah al-Fatihah termasuk surah-surah Makkiah seperti yang dinyatakan oleh al-Wahidi dalam Asbab an-Nuzul dan ath-Tha’labi oleh Ibn Abi Syaibah, Abu Naim dan al-Baihaqi.
Ada pendapat yang menganggap surah ini termasuk surah Madaniah berdasarkan kepada apa yang diriwayatkan oleh Ibn Abi Syaibah, Abu Said bin al-A’rabi, at-Tabarani daripada Mujahid daripada Abi Hurairah : menangislah iblis ketika diturunkan al-Fatihah di Madinah.
 

Sunday 17 February 2013

Kekufuran yang selalu kita lakukan tanpa disedari

Kenapa kita melihat diri kita lebih baik dari orang lain?

Berjaga-jagalah wahai orang yang hendak menuju kpd Allah. Jangan kita melihat orang yang berdosa atau orang yang melakukan kemaksiatan dengan pandangan penghinaan. Itu adalah suatu keadaan yang sangat bahaya bagi diri kita. Pandangan sebegini adalah yang dilarang kerana ia akan memberi kesan pada hati dan akan menzalimi hati disebabkan oleh pandangan sedemikian. Menyebabkan hati kita menjadi gelap disebabkan perbuatan kita ini

Ada suatu kisah tentang dua orang kaum bani israil. Salah seorang dari mereka adalah seorang pemuda dari bani israil iaitu seorang abid yang selama 500 tahun hanya beribadah sahaja kepada Allah dan seorang fasik dari bani israil yang tidak pernah taat langsung kepada Allah. Seorang ini datang dari satu arah dan seorang yang lain pula datang dari arah yang lain.

Saturday 16 February 2013

Nak bercinta???

Memang manusia tak pernah puas dan tak akan pernah puas dgn apa yg dimilikinya. Terlalu mengikut pilihan hawa nafsu tanpa menghiraukan perasaan sesiapa .

Ada pepatah arab yang berbunyi:

ﺇﺫﺍ ﺃﻧﺖ ﺫﺍ ﻗﻠﺐ ﻗﻨﻮﻉ، ﻓﺄﻧﺖ ﻭﻣﺎﻟﻚ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺳﻮﺍﺀ

" Jika kamu adalah orang yang sentiasa bersyukur dengan apa yang ada, maka derajat kamu dan derajat seorang raja adalah sama"

Sebab tu la islam melarang kita bercinta sebelum berkahwin dengan alasan-alasan yg tertentu, malah islam menganjurkan kita utk menyegerakan perkahwinan jika sudah mampu.

 صلى الله عليه وسلم: ( يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء ) والحديث مخرج في الصحيحين.

Maksudnya: Wahai pemuda-pemuda sekalian. Barang siapa yang mampu  diantara kalian maka berkahwinlah. Sesungguh ia baik utk menjaga pandangan dan baik utk menjaga kesucian. Barangsiapa yang tidak mampu maka berpuasalah. Sesungguhnya puasa adalah perisai (hadith sahih).

Bercinta hanya akan membuatkan kita tak puas dgn apa yg telah kita miliki dan perkahwinanlah yang membuatkan kita redha dgn segala kekurangan yang dimilikinya.
:)

Hadith berkaitan dgn cara memilih pasangan hidup:

عَنِ أَبي هُريرة رضيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ عَنِ النبيِّ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّم قال: " تُنْكحُ الْمَرْأَةُ لأرْبَعٍ: لمالها ولِحَسَبها ولِجَمَالها وَلدينها: فَاظْفَرْ بذاتِ الدِّينِ تَربَتْ يَدَاكَ " مُتّفَقٌ عَلَيْهِ

“Nikahilah seseorang diantara kalian atas empat perkara: karena “kecantikan”nya, karena “harta”nya, karena “nasab”nya, dan yang paling utama adalah karena “agama”nya”. (Al-Hadits)

Semoga bermanfaat

Thursday 10 January 2013

"Perancangan Allah itu adalah yang terbaik "

Wahai teman-temanku,

 Di dalam kehidupan ini, kita selalu ditimpa banyak dugaan dan cabaran serta masalah yg kadang dapat mengoyahkan kesabaran dan keimanan kita. Apa yang telah kita cadangkan dan kita pikirkan sebelum ini seakan-akan tiada gunanya.
 
Tapi hakikatnya....
Tanpa kita sedari, Allah s.w.t sedang mengatur sesuatu yg jauh lebih baik dari apa yg telah kita rancangkan.

Ingatlah ingatlah teman-teman...
Sesungguhnya perancangan Allah itu jauh lebih baik dari apa yg telah kita rancangkan. Kita hanyalah merancang, tapi Allah lah yang menentukan segala sesuatu.
 
{َعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ} [البقرة: 216}. ertinya : dan boleh jadi kamu benci kepada sesuatu padahal ia baik bagi kamu, dan boleh jadi kamu suka kepada sesuatu padahal ia buruk bagi kamu. Dan(ingatlah), Allah jualah Yang mengetahui (semuanya itu), sedang kamu tidak mengetahuinya.

Apa yang harus kita lakukan adalah berusaha, berdoa dan bertawakkal kepada Allah. Dengan apa yg telah berlaku kita haruslah bersyukur walaupun kadang ianya memang pahit.
 

(فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ﴾ ﴿إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ﴾ (سورة آل عمران 159)
 "kemudian apabila engkau telah berazam( sesudah bermesyuarat, untuk membuat sesuatu) maka bertawakkalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengasihi orang-orang yang bertawakal kepadaNya"

 أُصِيكُمْ وَإِيَّايَ نَفْسِي بِتَقْوَي اللهِ
Aku berwasiat kepada kalian dan juga kepada diri saya sendiri dengan ketaqwaan kepada Allah

 ﻟََﺴْﺖُ ﺧَﻴﺮٌ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻭَﻟَﺴْﺖُ ﺑِﺄَﺣْﺴَﻦِ ﻣِﻨْﻜُﻢْ

 Aku bukanlah lebih baik dari kalian
 
Alhamdulillah setelah lama belum post apa-apa, akhirnya harinya tergerak hati untuk menulis sesuatu. Maklumlah kerana sekarang sedang sibuk mengulang hafalanku yang telah ku tinggal beberapa hari. Memang betul dan aku serik, hafalan al-quran betul-betul akan hilang jika kita tinggal untuk mengulangnya walaupun hanya sehari. Nasihat untuk para huffaz, tak perlulah mencuba untuk meninggalkan hafalan walaupun sehari. Memang berat untuk menghafal Al-Quran kalau kita tidak mempunya keinginan yang kuat dan motivasi dari orang tua. In sya Allah , Allah akan memberikan ganjaran kepada sesiapa yang mempelajari dan menghafal Al-Quran. Hoirukum man ta'allamal Qur'ana wa Allamahu.