Sayu hati mendengar bacaan imam sholat magrib semalam di Masjid UIAM yang membacakan surah Al-Munafiqun. Bertambah sayu lagi apabila sampai di penghujung surah ini yang mana menceritakan tentang arahan Allah s.w.t. untuk bersedekah sebahagian dari rezeki yang telah diberikanNya. Maka ketika itu, ada dari sebahagian orang yang tidak mengikuti perintah Allah berkata:
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
"Wahai Tuhanku! Alangkah baiknya kalau Engkau lambatkan kedatangan ajal matiku - ke suatu masa yang sedikit sahaja lagi, supaya aku dapat bersedekah dan dapat pula aku menjadi dari orang-orang yang soleh"
Maka Allah s.w.t. menjawab:
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali akan melambatkan kematian seseorang( atau sesuatu yang bernyawa) apabila sampai ajalnya; dan Allah Amat Mendalam PengetahuanNya mengenai segala yang kamu kerjakan."
Allahu Akbar!!
Sebenarnya yang ingin disampaikan penulis di sini bukanlah hanya berkenaan suruhan Allah s.w.t. untuk bersedekah, tetapi adalah berkenaan keadaan ketika mana mereka menyesal sekali dengan perbuatan yang mereka lakukan dan merayu kepada Allah supaya dikembalikan ke dunia sekejap saja hanya untuk beribadah seketika.
Pernahkah kita merasa sangat menyesal sekali dengan kesalahan kita kepada orang tua kita, guru-guru atau yang lainya?
Pernahkah kita merasa diri ini sangat lah berdosa dengan perbuatan kita yang tidak bertepatan dengan tuntutan syara'?
Kita berbohong. Kita berdusta atas nama Allah. Kita khianat. Kita dzalim. Kita mencuri. Kita buat maksiat padahal kita sudah tahu ianya salah.
Kalau kita berbuat salah kepada manusia. Kita akan berjumpa dengannya. Kita memohon padanya agar memaafkan kesalahan kita. Kita menangis dan janji tidak akan mengulanginya lagi.
Tapi kalau kita berbuat salah kepada Allah. Kita merasa sangat kesal dan menyesal dengan perbuatan kita itu sambil menangis dan memohon padaNya agar diampunkan dosa-dosa kita . Pada satu pertiga malam yang hening dengan harapan agar Allah mengampunkan dosa-dosa kita.
Dan ingatlah bahwasanya Allah Maha Pengampuan dan Maha Menerima Taubat hamba-hambanya.
Alangkah bertuahnya kita yang masih dapat menghirup nafas pada saat ini. Allah berikan kita peluang untuk bertaubat dan beribadah kepadaNya.
Tetapi alangkah BURUKNYA nasib kita, kalau nyawa kita sudah ditarik oleh Malaikat Maut, barulah kita mahu memohon ampun dari Sang Pencipta. Ingatlah ssesungguhnya Allah sudah memberikan jawapan awal-awal lagi.
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Dan (ingatlah), Allah TIDAK sekali-kali akan melambatkan kematian seseorang (atau sesuatu yang bernyawa) apabila sampai ajalnya; dan Allah Amat Mendalam PengetahuanNya mengenai segala yang kamu kerjakan."
Allahu Akbar, wa Na'uzubillahi min zalik
Semoga kita tidak termasuk dari kalangan manusia yang menyesal di kemudian hari. Bertaubatlah sebelum terlambat.
أصيكم وإياي نفيسي
10.52 PM, Friday, 29 November 2013
No comments:
Post a Comment